The Kit Runner ~ Khaled Hosseini

    Author: support99 Genre: »
    Rating

    xbook  - The Kit Runner, adalah sebuah kisah penuh kekuatan tentang persaudaraan, kasih sayang, pengkhianatan, dan penderitaan. Bercerita tentang persahabatan Amir dan Hassan. Keduanya bersahabat sejak kecil. Persahabatannya digambarkan Khaled (penulis) dengan sangat indah.

    Bisakah menebus rasa bersalah akibat perbuatan "membalas air susu dengan air tuba"? The Kite Runner bercerita tentang hal ini, sambil bercerita tentang Afghanistan dan orang-orang Afghanistan. Menjadikan kisah Amir, Hassan, dan Baba, dan orang-orang di sekitar mereka, tertanam dengan kuat di benak saya. Mungkin karena Amir, Baba, Soraya--istri Amir--, adalah manusia-manusia biasa dengan segala kebaikan dan keburukan? Menjadikan saya meng-googleAfghanistan, Taliban, Hazara, dan membuka atlas mencari letak Afghanistan dan kota-kotanya. The Kite Runner terus terngiang-ngiang di kepala. 


    Kita tak akan pernah bisa mengubur masa lalu. Terlebih pada masa lalu yang menerbitkan rasa bersalah. Rasa bersalah dan penyesalan inilah yang terus menghantui Amir dan memberinya insomnia. Yang menjadikan layang-layang baginya memiliki arti tersendiri. Yang membawa ingatannya pada teman-pelayan masa kecil--Hassan, pada ayahnya--yang dipanggil dengan Baba--, pada Kabul, Afghanistan. Dan terutama pada peristiwa yang menimpa Hassan. Sesudah Hassan berkata, "Untukmu, keseribu kalinya!"

    Adakah kesempatan untuk menebus rasa bersalah itu? Untunglah ada, dengan adanya panggilan telfon dari Rahim Khan--sahabat Baba, yang tinggal di Pakistan. Dan ternyata, dalam perjalanan ke Pakistan dan kemudian ke Afghanistan, Amir mendapatkan kebenaran baru lainnya.

    Amir yang terlahir dari etnis Pashtun, memiliki segudang keberuntungan yang tidak dimiliki etnis Hazara, yaitu etnis asal Hassan. Masalah yang timbul akibat perbedaan etnis sudah terasakan sejak anak-anak masih kecil. Hassan digambarkan selalu berbuat baik dan membela Amir. Sedangkan Amir kecil digambarkan menggapai-gapai cinta Baba, membalas kebaikan Hassan dengan kejahilan, dan Amir bersifat pengecut. Amir bahkan melakukan tindakan tidak terpuji yang pada akhirnya membuat Ali-ayah Hassan-- memutuskan untuk meninggalkan rumah orang tua Amir.

    Kehidupan masa kecil yang menyenangkan bagi seorang Pashtun berakhir setelah Uni Soviet menginvasi Afghanistan. Amir dan Baba pindah ke Amerika Serikat dan meneruskan hidup mereka di sana. Bersama dengan orang-orang Afghanistan lainnya, hidup mereka jauh dari kemewahan. Tapi begitulah, rasa bersalah dan penyesalan terus mengikuti Amir.

    Dalam perjalanan kembali ke Afghanistan, Amir menyaksikan Kabul yang dipenuhi reruntuhan dan kemiskinan. Berkuasanya Taliban ternyata juga tidak memberi kehidupan yang lebih baik bagi Afghanistan dan juga etnis Hazara. Etnis Hazara dibantai di Marza-i-Sharif. Ethnic cleansing oleh Taliban. Sebagian besar etnis Hazara adalah Muslim Syiah. 

    “Selama masa sekolah, hari-hari kami lalui dengan rutin. Saat aku berhasil menyeret tubuhku keluar dari tempat tidur dan terhuyung-huyung menuju kamar mandi, Hassan sudah berpakaian rapi, menunaikan shalat subuh bersama Ali, dan menyiapakan srapanku. Saat aku makan dan mengeluhkan PR-ku, Hassan merapikan tempat tidurku, menyemir sepatuku, menyetrika baju yang akan kukenakan hari itu, mengemasi buku dan pinsilku. Aku mendengarnya menyanyikan lagu tua Hazara dengan suara dalamnya saat ia menyetrika bajuku. Lalu aku dan Baba pergi mengendarai Ford Mustang hitm milik Baba, Hassan tinggal di rumah dan membantu Ali menyelesaikan tugas sehari-hari. Sepulang sekolah, aku dan Hassan bertemu, menyambar sebuah buku dan mendaki bukit berbentuk mangkuk di sebelah utara tanah ayahku di Wazir Akbar Khan.

    Penulis: Khaled Hosseini
    Penerjemah: Berliani M. Nugrahani
    Penyunting: Pangestuningsih
    Penerbit: Qanita, Cetakan II: April 2006 (Cetakan I: Maret 2006) 

    Prestasi :
    1. Di terjemahkan ke dalam 42 Bahasa
    2. Terjual lebih dari 8 juta copy di seluruh dunia
    3. Lebih dari dua tahun bertengger di daftar new york times best seller

    Leave a Reply